Kamis, 17 Juni 2010

Membuat Router Dengan Menggunakan Linux Ubuntu

Akses internet secara bersama bisa semakin asyik, jika ada satu pc atau laptop yang dapat dijadikan router. Dengan bayar satu account bisa untuk bareng-bareng. Router merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan antara sebuah jaringan dengan jaringan lain (bisa berupa internet). Membuat router tidak sulit, dan tidak mahal. Dengan asumsi bahwa dalam satu group jaringan telah terbentuk, tinggal satu langkah yaitu memilih satu PC/Laptop sebagai router.
Pada tulisan ini mengulas pembuatan router yang menggunakan PC (Personal Computer) atau Laptop. Software yang digunakan untuk membuat router memilih Ubuntu, karena asumsinya banyak digunakan pada laptop atau PC.
Laptop biasanya sudah ada Port Lan Card, dan perangkat WiFi, maka dianggap ada dua perangkat jaringan dan sudah cukup untuk membuat router.
Syarat PC untuk router harus memiliki 2 LAN Card atau 2 device yang digunakan untuk koneksi jaringan, satu untuk dihubungkan dengan Internet dan yang satunya untuk jaringan internal. PC / Laptop (PC/L) tadi sebagai penghubung antara jaringan internal dengan jaringan internet.
Jika kedua LAN Card sudah terpasang, maka langkah selanjutnya yaitu:
1. Setup Device (LAN CARD)
2. Konfigurasi Router
1. SETUP DEVICE (LAN CARD)
Untuk sambung ke Internet, disetting seperti yg sudah dilakukan. Yang satunya yang akan digunakan untuk menghubungkan jaringan internal ke internet.

#***** perintah ****
root@mdin: sudo vim /etc/network/interfaces
#******* setting device ***********
auto lo
iface lo inet loopback
# The primary network interface
# eth1 >> “ Jaringan Lokal “
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.0.0
broadcast 192.168.0.255
# eth2 >> “ Koneksi ke Internet “
auto eth2
iface eth2 inet static
address 102.168.1.5
netmask 255.255.255.0
network 102.168.1.0
broadcast 102.168.1.255
gateway 102.168.1.254
#*********** restart netwoking **************
root@mdin: sudo /etc/init.d/networking restart
* Reconfiguring network interfaces… [ OK ]
#********** mencek apakah setup sudah betul *********
root@mdin: ip addr
root@mdin: ifconfig
#**********mencek apakah koneksi internet lancar *********
root@mdin: ping google.com
2. KONFIGURASI ROUTER
#*************** Edit file sysctl.conf *****************
root@mdin: sudo nano /etc/sysctl.conf
#*************** Isi file sysctl.conf *****************
# *** asal: net.ipv4.conf.default.forwarding=0
# *** diubah menjadi :
net.ipv4.conf.default.forwarding=1
# **** simpan & keluar: ctrl+x
# *************** Edit file ip_forward ******
root@mdin: echo “1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
# *************** proses routing dr eth2 ke eth1 *****
root@mdin: sudo /sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.0.0/255.255.255.0 -
d 0/0 -j MASQUERADE
—————————————————– akhir konfigurasi ——————————-
Dah.. selesai proses setting pc router.
Bisa dites dari jaringan lokal, setting IP di PC dalam jaringan lokal yaitu:
address 192.168.0. XY (XY=antara 2 s.d. 254)
netmask 255.255.255.0
Gateway 192.168.0.1
DNS 192.168.0.1
TAMBAHAN agar Router otomatis bekerja:
Jika ingin PC router dapat berfungsi secara otomatis pada saat direstart maka perlu
ditambahkan setting sbb:
#******************* setting permanent **************
root@mdin: sudo nano /etc/rc.local
# ** Hapus exit=0 dan ganti dg script berikut ****
echo “1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
/sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.0.0/255.255.255.0 -d 0/0 -j
MASQUERADE
# *** simpan rc.local ***********
# *** testing, dengan di reboot PC/L ***********
root@mdin: sudo reboot
#********************** selesai *********************

Membuat router bukan sesuatu yang sulit tetapi juga tidak bisa instant. Dengan kesenangan dan semangat agar dapat dapat berbagi dengan teman , maka router dapat menjadi penolong.
Itu pengalaman dan semoga bemanfaat…. selamat mencoba menjadikan Laptop / PC
Anda sebagai router… semoag berhasil.

Membuat Router Dengan Menggunakan Software Cisco Packet Tracer

1. Buka Packet Tracer

2. Buatlah rangkaian Router besrta PC nya

3. Antara Router satu dengan Router yang lainnya harus tersambung dengan menggunakan konektor yang tersedia dan juga tersambung pada PC yang ada pada setiap Router

4. Settinglah setiap yang ada buat Caranya :

5. Klik Router yang akan di setting

6. Pilih Config, lalu Fast Ethernet

7. Isikan IP Addressnya dengan otomatis Subnet Masknya akan terisi dengan sendirinya

8. Centang Port Status

9. Pilih juga Serial lalu isi IP Addressnya

10. Clock Rate pilih 6400

11. Centang Port Status

12. Bila sudah setting juga router yang lain tapi dari masing-masing router IP nya tidak boleh sama

13. Sekarang cara menyetting PCnya :

14. Klik PC yang sudah tersambung pada router

15. Pilih Config lalu setting Getway dengan IP router yang Serial

16. Lalu pilih Fast Ethernet Contohnya bila IP router 192.168.1.1 maka Ip pC nya 192.168.1.2

17. Setting juga PC yang lainnya

18. Sekarang cara mengisi Static Routernya

19. Klik pada router lalu pilih Static

20. Kemudian isi Network dengan IP dari router yang lain

21. Lalu isi Mask dan Next Hop nya

22. Klik Add

23. Setting juga Static yang ada pada router yang lainnya

24. Bila semua sudah sekarang coba mengirim pesan dengan cara klik Add Simple PDU yang ada pada sebelah kanan

25. Jika muncul Succesful maka settingan anda berhasil

Selamat mencoba!!!!!!!!!!

Membuat Router Sederhana Dengan Menggunakan Windows

Bagian paling sulit & paling fatal dalam jaringan komputer sekelas
Internet adalah mengabstraksikan (membayangkan) cara kerja jaringan
tersebut. Bagaimana mungkin jutaan komputer di seluruh dunia saling
berkomunikasi tanpa ada kesalahan dalam pengiriman data, tanpa ada
kesalahan memilih rute dll.

Pengalaman saya selama ini menunjukan bahwa kemampuan matematika yang
baik akan sangat membantu dalam membayangkan (mengabstraksikan) kerja
sebuah jaringan Internet. Konsep matematika seperti domain, set, subset
menjadi sangat membantu dalam mengabstraksikan / membayangkan kerja
routing & kerja Internet. Kemampuan matematika yang lemah, tampaknya
menjadi kendala banyak orang Indonesia dalam mengabstraksikan kerja
Internet.

Tulisan ini mencoba membahas pembuatan sebuah router sederhana
menggunakan sistem operasi Windows 98. Terus terang, untuk aplikasi
jaringan yang serius sebaiknya anda menggunakan Linux sebagai basis
pembangunan sebuah router maupun komponen jaringan lainnya.

Ada Lima (5) tahapan dalam membuat sebuah router di mesin Windows 98,
yaitu:

1. Rancangan Topologi Jaringan.
2. Konfigurasi kartu jaringan (LAN)
3. Konfigurasi sistem operasi
4. Belajar menggunakan perintah route.exe
5. Membuat batch file autostarting.

Rancangan Topologi Jaringan

Sebelum kita melakukan konfigurasi ada baiknya kita gambarkan terlebih
dulu bentuk / topologi jaringan yang akan di gunakan. Dengan cara
demikian akan sangat memudahkan dalam merancang setup routing yang
perlu dilakukan.

Topologi jaringan yang akan digunakan terlihat dalam gambar di atas,
merupakan topologi yang agak kompleks, terdiri dari dua buah LAN dengan
keluarga IP:

192.168.0.x
192.168.120.x

Dalam topologi tersebut terdapat dua (2) buah router, yaitu:

• Router 1 – menghubungkan Internet dengan LAN 192.168.120.x dengan
alamat IP pada card ethernet yang digunakan 192.168.120.1.
• Router 2 – menghubungkan LAN 192.168.0.x dan LAN 192.168.120.x,
dengan alamat IP 192.168.0.1 dan 192.168.120.114.

Dalam tulisan ini, fokus akan diberikan pada setup Router 2 dengan dua
(2) interface ethernet card dengan sistem operasi Windows 98.

Perlu di catat bahwa untuk keperluan normal di WARNET atau perkantoran
kita cukup menggunakan konfigurasi LAN 192.168.120.x di atas. Konsep
ini sengaja di kemukakan supaya membuka wawasan bahwa konfigurasi LAN
dapat dibuat kompleks dengan menambahkan router ke LAN yang lain
sehingga membentuk RT/RW-net.

Konfigurasi kartu jaringan (LAN)

Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi kartu jaringan LAN. Ada dua
(2) langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

• Memastikan bahwa LAN card yang digunakan dikenali oleh sistem
operasi & berjalan dengan baik.
• Mengkonfigurasi protokol yang di tempelkan di LAN card & menset
parameternya.

Untuk memastikan bahwa LAN Card telah dikenali & berjalan dengan baik,
dapat di periksa melalui

Start  Settings  Control Panel  System  Device Manager 
Network Adapters.

Jika LAN card yang digunakan dikenali maka akan tampak pada layar, pada
contoh yang saya gunakan terlihat ada tiga (3) network adapter, yaitu:

• Serial dial-up.
• D-Link
• Samsung

Jika kita klik properties dari masing-masing card akan tampak kondisi
masing-masing card tersebut.

Pastikan dalam device status bahwa “This device is working
properly”. Jika ternyata tidak berjalan dengan baik, maka pada driver
kita dalam memasukan ulang driver LAN card tersebut.

Jika ternyata card LAN yang anda gunakan tidak berhasil di deteksi,
anda harus mencari LAN card driver yang biasa di bawa dalam disket LAN
card tsb. Dan menginstall-nya melalui fasilitas

Add New Hardware

Di control panel.

Dalam tulisan ini setup akan dilakukan pada card D-Link DFE 538TX dan
SAMSUNG 11Mbps WLAN PCI Card.

Setelah yakin bahwa LAN card yang digunakan di kenali dengan baik oleh
sistem operasi, selanjutnya kita akan mengkonfigurasi jaringan. Hal ini
dilakukan melalui perintah,

Start  Settings  Control Panel  Network  Configuration.

Biasanya pada konfigurasi jaringan akan tampak LAN card yang tersambung
ke komputer dan TCP/IP telah di tempelkan ke card tsb. Selanjutnya
adalah menset beberapa parameter TCP/IP agar sesuai dengan topologi
jaringan yang telah kita rancang sebelumnya.

Pada tulisan ini, D-Link DFE538TX tersambung ke jaringan 192.168.0.x
dan SAMSUNG 11Mbps WLAN tersambung ke jaringan 192.168.120.x.

Untuk menset IP address, netmask masing-masing LAN card kita perlu
mengklik property TCP/IP dari masing-masing LAN card.

Pada property TCP/IP dari LAN card ada IP address, di situ kita bisa
memilih Specify an IP address, dan menentukan IP Address dan subnet
mask-nya.

Untuk card D-Link yang tersambung ke jaringan 192.168.0.x di set IP
address 192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0.

Untuk card SAMSUNG yang tersambung ke jaringan 192.168.120.x di set IP
address 192.168.120.114 dengan subnet mask 255.255.255.0.

Karena card SAMSUNG yang akan menghubungkan router ini ke dunia luar,
maka pada bagian gateway di set ke Router 1 dengan IP 192.168.120.1.

Bagian yang akan membuat pusing kepala para pemula adalah menentukan IP
address, subnet mask, gateway dll. Pada tahapan ini akan sangat
memerlukan kemampuan matematika untuk mengabstraksi berbagai nomor
tersebut.

Untuk ke amanan jaringan, sebaiknya dimatikan semua binding ke
“Client for Microsoft Networks”, “File and printer sharing for
Microsoft Networks”, dan “Microsoft Family Logon”

Konfigurasi sistem operasi

Setelah semua LAN card di konfigurasi dengan baik, langkah selanjutnya
adalah lihat konfigurasi jaringan / router di sistem operasi windows.
Ada dua (2) hal yang akan dilakukan pada tahapan ini, yaitu,

1. Cek konfigurasi IP di sistem operasi Windows 98.
2. Buka kemampuan routing sistem operasi Windows 98.

Untuk men-cek konfigurasi IP di sistem operasi Windows, dapat dilakukan
melalui MS-DOS dan menggunakan perintah:

C:\> winipcfg

Akan tampak pada layar windows konfigurasi IP & kita dapat melihat
bahwa card D-Link dengan hardware address 00:50:ba:4f:4e:ea mempunyai
alamat IP 192.168.0.1 dan subnet mask 255.255.255.

Dengan memindahkan adapter yang digunakan ke SAMSUNG, akan terlihat
hardware address SAMSUNG adalah 00:00:f0:64:96:ae, dengan alamat IP
192.168.120.114 dan netmask 255.255.255.0. Ada tambahan parameter yang
tidak ada pada card D-Link yaitu default gateway yang di set ke
192.168.120.1.

Cara lain untuk men-cek konfigurasi IP adalah menggunakan perintah

C:\> ipconfig

Tampak pada layar ada tiga (3) adapter jaringan yang terdeteksi adapter

Ethernet 0 – dial-up adapter
Ethernet 1 – D-Link card
Ethernet 2 – SAMSUNG card.

Pastikan bahwa semua parameter seperti alamat IP, netmask, gateway
harus sesuai dengan rancangan topologi LAN yang telah di rencanakan
terlebih dulu.

Selanjutnya adalah mengaktifkan kemampuan routing dalam sistem operasi
Windows 98. Hal ini dilakukan dengan cara mengedit registry Windows 98
menggunakan,

C:\> regedit

Anda perlu menambahkan pada

HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Services\VxD\MSTCP

Agar ada parameter

EnableRouting “1”

Caranya klik kanan MSTCP pilih New  String Value. Kemungkinan besar
akan terlihat sebuah parameter dengan nama New Value #1. Rename New
Value #1 menjadi EnableRouting dan masukan nilai-nya menjadi “1”.

Belajar menggunakan perintah route.exe

Sebetulnya sampai tahapan ini setelah semua setting di lakukan maka PC
Windows 98 yang kita gunakan dapat digunakan sebagai router.

Kadang kala, kita membutuhkan beberapa perintah tambahan untuk
menambahkan, mengurangi tabel routing. Terutama kalau ada user nakal di
jaringan yang suka masuk ke situs yang tidak baik & perlu di blokir,
dapat dilakukan dengan cara menghilangkan tabel routing ke situs
tersebut.

Perintah yang akan sangat membantu untuk menset tabel routing adalah
perintah route.exe, yang bisa dijalankan di MS-DOS. Ada tiga (3)
perintah yang akan sering digunakan pada route.exe, yaitu

C:/> route print
C:/> route add
C:/> route delete

Perintah “route print” digunakan untuk melihat tabel routing yang
ada di Windows 98, tampak pada gambar adalah contoh tampilan hasil
melakukan route print. Memang tabel routing dapat dibuat sangat
kompleks.

Perintah

C:/> route add 202.123.22.1 192.168.120.1

Akan menambahkan route paket untuk menuju alamat 202.123.22.1 agar di
relaykan melalui mesin 192.168.120.1.

Perintah

C:> route delete 202.123.22.1

Akan menghilangkan routing ke arah mesin 202.123.22.1 dari tabel
routing Windows 98

Membuat batch file autostarting

Tentunya jika anda menambahkan tabel routing secara manual ada baiknya
membuatnya dalam bentuk batch file di DOS yang dapat di edit
menggunakan editor teks dan diberi ekstensi *.bat di akhir file-nya.

Seninya adalah bagaimana supaya file teks yang kita edit akan
dijalankan oleh Windows pada saat booting pertama kali. Hal ini
dilakukan dengan memberikan kode pif pada file tersebut.

Caranya adalah sebagai berikut,

• Buatlah file yang akan anda jalankan berisi perintah route
• Simpan file tersebut di harddisk misalnya di c:\route\doroute.bat
• Cari file tersebut menggunakan Windows Explorer atau My Computer
• Setelah di temukan klik kanan pada file tersebut untuk mengedit
property.
• Para parameter Run pilih Minimized, beri tanda klik pada Close on
exit, tekan tombol OK.
• Sebuah file dengan mana doroute.bat.pif akan dibuat.
• Masukan (move) doroute.bat.pif ke folder startup agar setiap kali
komputer di booting akan menjalankan doroute.bat.

Rabu, 26 Mei 2010

ROUTER

Bila anda sering merangkai jaringan atau menggunakan suatu jaringan komputer, mungkin anda pernah dengar yang namanya Router, apakah itu? menurut guru-guru saya......

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).



Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah:

Switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

* static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
* dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.

ABOUT ROUTER


Router Wi-Fi D-Link

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.


Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).


Analogi Router dan Switch

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan routerjalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. merupakan penghubung antar

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasitelekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Routerbroadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan. seperti halnya umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara

Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan routerinternet. yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke

CARA SHARING WIRELESS INTERCONNECTION

Struktur Network

Struktur Network

Sebelumnya, saya akan memberikan gambaran mengenai struktur jaringan yang telah saya buat di rumah. Koneksi Internet didapatkan dari modem yang terhubung dengan komputer pertama di lantai 1 dengan kabel UTP. Koneksi ini kemudian akan disebarkan dengan menggunakan wireless pada komputer pertama. Komputer pertama dalam hal ini akan menjadi access point. Komputer kedua mendapatkan sinyal dari komputer pertama dan dengan melalui komputer tersebut dapat terkoneksi dengan Internet. Dalam tulisan ini, saya menggunakan sistem operasi Windows XP pada kedua komputer.

Langkah pertama adalah membagi koneksi Internet pada komputer pertama. Koneksi ini didapatkan melalui kabel UTP ke Ethernet dari komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Buka Control Panel >> Network Connections
  2. Pada jendela Network Connections, carilah koneksi yang terhubung dengan Internet. Pada kasus saya, yang terhubung dengan Internet adalah koneksi WAN Miniport (PPPOE).
  3. Buka jendela Properties dari koneksi tersebut dan masuklah ke tab Advanced
  4. Pada tab Advanced, berilah tanda contreng pada pilihan “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection
    Allow Internet sharing

    Allow Internet sharing

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Selanjutnya, kita akan membuat koneksi wireless pada komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Pada jendela Network Connections, bukalah jendela Properties dari wireless device
  2. Pada jendela Properties, bukalah tab Wireless Networks. Klik Add pada bagian Preferred networks
  3. Pada jendela yang muncul (Wireless network properties), masukkan Network name (SSID) sesuai dengan keinginan. Jika anda menginginkan agar koneksi ini tidak bisa dipakai oleh sembarang orang, berikan Network Authentication dan Data Encryption yang diinginkan. Karena saya hanya memakainya di rumah, saya tidak akan menggunakan fasilitas ini
    Set Network name (SSID)

    Set Network name (SSID)

  4. Klik OK jika sudah selesai. Koneksi wireless yang baru saja dibuat akan muncul bagian Preferred networks
  5. Bukalah tab General dan pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  6. Pada jendela ini, kita akan mengatur IP address untuk wireless device. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.1 sebagai IP address dan 255.255.255.0 sebagai subnet mask
  7. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Sampai pada tahap di atas, komputer pertama telah siap menjadi access point. Hidupkan wireless device pada komputer pertama dan kita akan lanjutkan ke komputer kedua.

  1. Pada komputer kedua atau komputer klien, bukalah Network Properties
  2. Pada jendela ini, bukalah jendela Properties pada wireless device dan masuklah ke tab General
  3. Pada tab General, pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  4. Pada jendela yang muncul, kita atur IP address komputer kedua. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.2 sebagai IP address, 255.255.255.0 sebagai subnet mask, dan 192.168.0.1 sebagai Default Gateway. Pemberian IP address sebenarnya bebas, asal tidak keluar dari range subnet mask yang telah diberikan (untuk hal ini perlu penjelasan yang lebih lanjut). Pada bagian DNS server addresses, masukkan 192.168.0.1 sebagai Preferred DNS server
    Setting IP Address

    Setting IP Address

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan kedua komputer dengan wireless. Berikut adalah langkah-langkahnya.

  1. Buka jendela Wireless Network Connection
  2. Carilah wireless network yang telah dibuat sebelumnya
    Koneksi ke wireless

    Koneksi ke wireless

  3. Pilih dan klik Connect

Setelah kedua komputer tersambung, jika berhasil, maka komputer kedua akan bisa mengakses Internet melalui komputer pertama. Jika belum berhasil, cobalah ulangi langkah di atas.

Selamat mencoba…

Senin, 10 Mei 2010

Teknologi Wireless Pada Ponsel

Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless technology dapat dimanfaatkan untuk komunikasi, dan pengontrolan misalnya. Untuk komunikasi, dikenal wireless communication yaitu transfer informasi, berupa apapun, secara jarak jauh tanpa penggunakan kabel misalnya ponsel, jaringan komputer nirkabel dan satelit. Pengontrolan secara jarak jauh tanpa kabel adalah salah satu contoh teknologi nirkabel. Misalnya penggunaan remote TV, mobil kontrol, dan remote untuk membuka pintu garasi mobil. Masyarakat sudah akrab dengan teknologi nirkabel. Baik karena masyarakat menggunakan ponsel ataupun karena mulai banyak yang mengakses Internet melalui layanan hotspot. Dalam bahasan ini, fokus pada teknologi nirkabel telpon selular (ponsel). Mengapa? Karena teknologi ini begitu dekat dengan masyarakat. Segala lapisan masyarakat dari berbagai golongan sosial dan umur sudah mengenal teknologi ini dengan baik. Sekalipun demikian, bagaimana teknologi ini bekerja belum diketahui oleh masyarakat umum. Di Indonesia sendiri pengguna ponsel jauh lebih banyak daripada pengguna Internet. Menurut informasi dari Internet World Statistics yang dapat di akses di http://www.internetworldstats.com/asia/id.htm , pada tahun per Mei 2007 ada 20 juta pengguna Internet di Indonesia, yaitu 8.9% dari penduduk Indonesia. Sedangkan pengguna ponsel sebanyak 80 juta atau 34% dari penduduk Indonesia. Dengan demikian ponsel lebih populer dan dirasakan manfaatnya bagi bagi penduduk Indonesia, sekalipun kenyataanya Internet lebih memberikan manfaat untuk pemberdayaan manusia. Jika pada awal perkembangannya ponsel dipergunakan sebagai alat berkomunikasi jarak jauh tanpa kabel, saat ini ponsel juga memberikan manfaat lain dari yang paling sederhana seperti membantu hitungan sederhana dengan kalkulator dan mengirim pesan teks (SMS), sampai manfaat paling baru yaitu menonton TV dan membantu tentukan lokasi dengan menggunakan GPS.
Informasi di Internet dan email-email dapat diakses di mana saja dengan ponsel sekarang ini.

Sistem Sel
Sebelum ada ponsel, dulu ada telpon radio di mobil. Pada sistem telpon radio, ada satu menara antena pusat per kota, dan sekitar 25 saluran tersedia pada menara tersebut. Antena pusat ini berarti telpon di mobil tersebut perlu transmitter yang kuat, dengan jangkauan 70 km dan saluran yang tersedia tidak cukup untuk banyak orang. Sedangkan komunikasi dengan ponsel dilakukan berdasarkan system selular. Sistem selular membagi daerah menjadi beberapa sel. Tiap sel berbentuk hexagon/segi 6 dan tiap 7 sel membentuk hexagon grid. Tiap sel dalam satu grid harus mempunyai saluran frekuensi yang unik sehingga tidak ada saluran frekuensi yang diulang dalam 1 grid. Tujuh saluran frekuensi yang unik tersebut kemudian digunakan lagi pada grid lain. Ini yang disebut frequency-reuse. Sel-sel dari beda grid yang berdekatan tidak mempunya saluran frekuensi yang sama sehingga tidak bertabrakan. Dengan cara ini lebih banyak orang dapat menggunakan telpon secara bersama-sama.
Tiap sel biasanya berukuran 26 km2 . Sel-sel di kota berukuran lebih kecil dan lebih banyak, jangkauannya lebih pendek karena penduduknya padat dan pemakaian lebih tinggi. Sedangkan di desa atau daerah dengan penduduk sedikit, tiap sel jangkauannya lebih luas karena pemakaian rendah atau sedikit seperti digambarkan pada Gambar 1.

Pada setiap sel dilayani oleh stasiun pemancar atau menara pemancar atau base station. Di satu sistem, satu base station melayani satu sel. Di sistem lain satu base station memiliki beberapa pemancar sekaligus sehingga dapat melayani sebanyak pemancarnya. Namun pada dasarnya satu sel dilayani satu pemancar. Gambar 2 menunjukkan setiap sel dilayani oleh pemancarnya.

Secara fisik base station terdiri dari menara, 1 atau lebih pemancar pada menara tersebut, dan bangunan kecil berisi peralatan radio. Contoh base station pada Gambar 3 dan bangunan kecil berisi peralatan radio transmitter dan receiver milik penyedia layanan seperti pada Gambar 4.

Ponsel bekerja dengan mengirim dan menerima sinyal radio nirkabel. Ponsel saling berkomunikasi melalui base station yang terhubung ke pusat saklar atau switching center. Switching Center ini mengatur semua koneksi telpon ke sistem telpon normal, dan mengendalikan semua base station pada areanya. Teknologi Transmisi Informasi Nirkabel Ada 3 teknologi yang digunakan untuk mengirimkan/transmisi informasi secara
nirkabel pada ponsel yaitu FDMA, TDMA dan CDMA. Ketiganya dapat dipahami dengan mudah dari perbedaan cara pembagian akses yang diberikan. Tiga huruf terakhir pada tiap singkatan tersebut, DMA adalah singkatan dari Division Multiple Access. Sedangkan huruf pertama pada masing-masing singkatan mewakili cara pembagian akses-akses tersebut yaitu berdasarkan frekuensi (F), waktu atau time (T) dan kode/code (C). Jadi :
1. FDMA (Frequency Division Multiple Access) memisahkan spektrum menjadi saluran suara dengan membaginya menjadi bagian-bagian bandwidth yang sama besar. Seperti halnya stasiun radio mengirim sinyal pada frekuensi tertentu. FDMA pada umumnya digunakan pada transmisi analog. Sekalipun dapat membawa data digital, FDMA tidak efisien untuk data digital.

2. TDMA (Time Divistion Multiple Access) adalah teknologi akses yang digunakan oleh aliansi industri elektronik dan asosiasi industry telekomunikasi bandwidth dibagi berdasarkan3 slot waktu. Data suara yang diubah menjadi digital terkompresi sehingga cukup pada tempat yang lebih sempit. Dengan cara ini TDMA punya kapasitas 3 kali lebih banyak dari FDMA. TDMA beroperasi pada saluran frekuensi 800Mhz,Interim Standard (IS) -54, atau 1900Mhz, Interim Standard (IS)- 136.

3. GSM (Global System for Mobile communication) menerapkan TDMA dengan menggunakan penyandian atau encryption untuk membuat panggilan telpon
lebih aman. GSM beroperasi pada frekuensi 900Mhzdan 1800Mhz di Eropa dan Asia. Sedangkan di Amerika Serikat pada frekuensi 850Mhz dan 1900Mhz. GSM adalah standar internasional di Eropa, Australia dan sebagian besar Asia dan Afrika. Pada area-area tersebut pengguna ponsel dapat membeli 1 ponsel yang dapat bekerja di mana pun yang mendukung standar tersebut. Untuk terkoneksi ke penyedia servis tertentu di negara-negara area tersebut pengguna GSM hanya perlu ganti kartu SIM (Subscriber Identification Module). Sayangnya GSM di Amerika Serikat tidak kompatibel dengan system internasional. Dengan demikian, ponsel GSM yang dapat digunakan adalah yang memiliki fitur tri-band atau quad-band.

4. CDMA ( Code Division Multiple Access) menerapkan pengkodean pada data suara yang sudah didigitalkan. Setelah mendigitalkan data, CDMA menyebarkannya ke seluruh bandwidth yang tersedia. Panggilan-panggilan telpon saling timpa pada saluran, dengan tiap panggilan dikodekan secara khusus . Data dikirimkan dalam bentuk potongan-potongan kecil pada sejumlah frekuensi yang tersedia, kapanpun dan dalam jangkauan khusus. Semua data kiriman pengguna berada pada bagian bandwidth yang sama. Tiap sinyal pengguna disebarkan pada seluruh bandwidth dengan kode khusus. Teknologi CDMA adalah basis untuk Interim Standard (IS)-95 dan beroperasi pada frekuensi 800Mhz dan 1900Mhz. Sinyal kuat CDMA menaikkan gangguan/noise pada pengguna TDMA, dan sinyal kuat TDMA mengacaukan pengguna CDMA.

Generasi Teknologi Jaringan Ponsel
Pada generasi pertama (1G) ada NMT(Nordic Mobile Telephony) dan AMPS(Advanced Mobile Phone Service) . Di Indonesia operator AMPS adalah Komselindo. Teknologi ini menggunakan analog dan tidak lagi dimanfaatkan. Generasi 2G paling populer dimana teknologi CDMA dan GSM menjadi pemain utama. Operator CDMA di Indonesia adalah Telkom Flexy, Indosat StarOne, Bakrie Telko Esia dan Mobile -8 Fren, sedangkan GSM adalah Satelindo, Telkomsel, Excelcom, IM3. Pada 2G ini dilengkapi juga dengan teknologi 2.5G yaitu GPRS (General Paket Radio Service) yang melengkapi GSM dan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution) sebagai perkembangan dari GSM.
Ada yang mengganggap EDGE sebagai 2.75G karena kemampuannya lebih dari GPRS. Kedua servis ini memungkinkan pengiriman data lebih cepat dan besar
sehingga memungkinkan ponsel mengakses data dari Internet. Teknologi 3G kemudian mulai meramaikan dunia ponsel dengan teknologi Wideband-CDMA (W-CDMA), CDMA 2000 MC multi carrier dan UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service). Teknologi 3G ini memungkinkan pengguna ponsel dapat berkomunikasi tidak hanya dengan suara tapi juga dengan menampilkan video. Ponsel 3G seperti laptop kecil karena mampu mengakomodasi aplikasi broadband seperti video conferencing, menerima transfer video streaming dari web, mengirim dan menerima fax, dan secara cepat download email dan attachmentnya.
Sementara 3G masih mulai mempopuler, teknologi 3.5G datang dalam bentuk HSDPA (High Speed Down-link Packet Access). HSDPA adalah protocol telpon bergerak berbasis paket untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan transfer data sampai 14.4Mbps per sel untuk download atau downlink dan 2 Mbps untuk per sel untuk upload atau uplink.

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates